Media Filipina Kecewa Gol Thailand Sah, Protes Kontroversial

Media Filipina Kecewa Gol Thailand Sah, Protes Kontroversial di Semifinal ASEAN Cup 2024
Pada semifinal leg kedua ASEAN Cup 2024 antara Thailand dan Filipina, gol pertama Thailand yang MPOID dicetak oleh Peeradon Chamratsamee pada menit ke-37 memicu kontroversi. Filipina mengklaim bahwa bola sudah keluar lapangan sebelum dioperkan oleh Seksan Ratree kepada Chamratsamee.
Beberapa media Filipina, seperti ABS-CBN, menilai gol tersebut seharusnya dianulir, karena menyebutkan Ratree menyentuh bola di luar batas lapangan sebelum memberi umpan. Meski mendapat protes keras, wasit Kimura Hiroyuki tidak merasa perlu menggunakan VAR dan tetap mengesahkan gol tersebut.
Keputusan ini membuat tim Filipina kecewa, dengan beberapa pemain dan staf pelatih menganggapnya mempengaruhi jalannya pertandingan. Namun, Thailand dan pendukungnya berpendapat bahwa keputusan wasit sudah tepat. Meski begitu, hasil akhir pertandingan tetap membawa Thailand melaju ke final dengan kemenangan 3-1 dan agregat 4-3.
Thailand di Semifinal ASEAN Cup 2024, tapi Gol Mereka Dipertanyakan Filipina
Pada menit ke-37, Seksan Ratree mengirimkan umpan kepada Peeradon Chamratsamee yang kemudian berhasil mencetak gol. Gol ini seharusnya menjadi sebuah momentum yang positif bagi Thailand. Namun, sejumlah media Filipina menyatakan keberatan terhadap keputusan wasit Kimura Hiroyuki yang mengesahkan gol tersebut. Media Filipina Kecewa Gol
Mereka berpendapat bahwa sebelum Ratree memberikan umpan, bola sudah terlebih dahulu keluar dari garis lapangan. Menurut mereka, tindakan Ratree yang menyentuh bola di luar batas lapangan seharusnya membuat gol tersebut tidak sah.
“Gol pembuka Thailand yang dicetak oleh Peeradon Chamratsamee pada menit ke-37 langsung menimbulkan perdebatan,” tulis ABS-CBN, salah satu media Filipina. Mereka menjelaskan bahwa bola yang diberikan oleh Ratree dinilai sudah keluar lapangan sebelum dioperkan, meskipun wasit tetap mengesahkan gol tersebut tanpa berkonsultasi dengan VAR.
Keputusan Wasit yang Memicu Kontroversi
Meski tidak ada konsultasi dengan VAR, wasit Kimura Hiroyuki tetap memutuskan untuk mengesahkan gol tersebut. Keputusan ini menimbulkan reaksi keras dari pemain dan pelatih Filipina yang merasa dirugikan. Beberapa pihak di Filipina menganggap bahwa gol tersebut tidak sah dan bisa saja mengubah jalannya pertandingan.
Keputusan wasit ini semakin memperuncing ketegangan antara kedua negara yang terlibat dalam pertarungan sengit untuk memperebutkan tempat di final ASEAN Cup. Namun, tidak semua pihak di Thailand setuju dengan tudingan tersebut.
Media Thailand dan sejumlah pendukung Tim Gajah Perang menganggap keputusan wasit sudah tepat, dan menilai bahwa perdebatan mengenai keabsahan gol tersebut terlalu dilebih-lebihkan. Mereka berargumen bahwa wasit memiliki pandangan terbaik di lapangan dan, meskipun tidak ada VAR, pengambilan keputusan yang dilakukan sudah tepat dan sah.
Reaksi Filipina dan Pelatih The Azkals
Setelah pertandingan berakhir, para pemain Filipina, termasuk pelatih mereka, tidak dapat menyembunyikan kekecewaan mendalam atas keputusan wasit yang dianggap merugikan. Pelatih Filipina, dengan nada penuh penyesalan, mengungkapkan bahwa gol kontroversial yang tercipta di menit ke-37 sangat berdampak pada moral timnya.
Menurutnya, keputusan tersebut membuat perjuangan keras para pemain selama 120 menit pertandingan menjadi sia-sia, mengingat mereka sudah bekerja keras untuk membalikkan keadaan dan mengejar ketertinggalan agregat. Pelatih tersebut menekankan bahwa keputusan itu seakan memberi tekanan lebih besar pada tim yang sudah berada dalam posisi sulit, dan bisa jadi mengubah jalannya pertandingan jika gol tersebut dibatalkan.
Meskipun begitu, setelah segala protes dan kekecewaan, Filipina harus menerima kenyataan pahit bahwa langkah mereka di ASEAN Cup 2024 harus terhenti di semifinal. Setelah kalah 1-3 di leg kedua, mereka terpaksa mengakui bahwa Thailand unggul dengan agregat 4-3 setelah pertandingan pertama berakhir imbang 1-1. Hasil ini tentunya menjadi pukulan berat bagi The Azkals yang telah berusaha keras di sepanjang turnamen, namun harus mengakui keunggulan Thailand dan menerima bahwa perjuangan mereka untuk mencapai final kali ini berakhir lebih cepat dari yang diinginkan.